Jumat, 27 Desember 2013
3 In 1
3 dalam satu, kurang lebih seperti itulah jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk sebagian orang yang tinggal di Jakarta mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata 3 ini 1, terlebih mereka yang pergi berangkat bekerja menggunakan mobil melewati jalan-jalan tertentu dan pada jam-jam tertentu di Jakarta. Joki 3 in 1 itulah sebutannya, bisa dikatakan sebuah profesi yang cukup popular untuk masyarakat kalangan kebawah di daerah Jakarta. Sebutan 3 in 1 sendiri berasal dari peraturan pemda DKI Jakarta yang membuat peraturan kendaraan beroda empat harus berisikan minimal 3 orang di dalam satu mobil. Peraturan ini dibuat untuk mengurangi kemacetan di Jakarta yang tak kunjung usai, yang mana banyak para pengendara yang membawa mobil hanya berisikan seorang diri, ini menjadi penyebab banyaknya volume kendaraan dan mengakibatkan kemacetan. Akan tetapi banyak oknum yang memanfaatkan keberadaan peraturan tersebut sebagai celah untuk mengais rezeki. Setiap hari kerja pada jam-jam tertentu di kawasan yang memang diberlakukan peraturan 3 in 1 terlihat pemandangan mereka para joki 3 in 1 berdiri di bahu jalan untuk menawarkan jasa kepada para pengendara yang melintasi kawasan tersebut. Ada yang memang pengangguran hingga para ibu-ibu yang membawa anaknya untuk melakukan profesi tersebut. Menjadi joki memang sebuah pekerjaan yang dilarang, selain untuk mencari nafkah, pendapatan yang dihasilkan dari menjadi joki pun cukup menjanjikan, bisa-bisa pendapatan perbulan bisa lebih dari UMP. Akan tetapi banyak juga resiko yang di dapat oleh para joki 3 in 1, selain membahayakan diri sendiri dijalan, pihak yang berwenang pun sering melakukan razia terhadap joki 3 in 1 karena dianggap mengganggu ketertiban dan menyalahi aturan, jikalau mereka kurang sigap, lalu tertangkap, mereka akan di bawa ke lokasi penampungan untuk diberikan pengarahan. Fenomena joki 3 in 1 ini pun seakan tak ada habisnya, justru saat ini jumlah joki 3 in 1 kian menjamur terlebih di kawasan protokol. Terlepas dari hal itu, mungkin mereka para joki 3 in 1 juga terpaksa menjadi joki untuk memenuhi kebutuhan hidup, semoga saja pemerintah mampu memberdayakan mereka para joki 3 in 1 untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan semoga sistem 3 in 1 dapat berfungsi dengan baik untuk kemajuan Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar