Pengertian dari perilaku konsumen itu sendiri adalah proses
dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian , pemilihan,
pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan
dan keinginan. Selain itu dalam perilaku konsumen terdapat 2 wujud konsumen yaitu :
a. Personal Consumer adalah
konsumen yang memakai dan menggunakan barang atau jasa untuk dirinya sendiri.
b. Organizational Consumer
adalah konsumen yang memakai dan menggunakan barang atau jasa untuk kebutuhan
orang banyak atau organisasi.
Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya:
1. Factor social, factor social mempengaruhi
perilaku konsumen baik dalam grup, pengaruh keluarga ataupun peran dan status.
2. Factor personal, banyak factor personal seperti
situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, umur dan siklus hidup
serta pekerjaan merupakan hal-hal yang juga mempengaruhi perilaku konsumen.
3. Factor psikologi, psikologi seseorang juga
menjadi factor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Seperti motivasi, persepsi,
pembelajaran dan sikap perilaku.
4. Yang terakhir adalah factor kebudayaan,
subkultur dan kelas social menjadi factor kebudayaan yang mempengaruhi perilaku
konsumen.
Pendekatan perilaku konsumen , untuk mempelajari pendekatan
tinglah laku konsumen terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat
diukur dengan satu satuan, misalnya uang.
2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ini berbanding terbalik dengan
pendekatan Marginal utility (Cardinal), pendekatan ini beranggapan bahwa
kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan
konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Factor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan pembelian ada lima yaitu:
A.
Pengenalan kebutuhan
B.
Pencarian informasi
C.
Pengevaluasian alternative
D.
Keputusan pembelian
E.
Perilaku setelah pembelian
Tetapi menurut saya pada faktanya banyak orang melakukan
suatu pembelian dengan pandangan dari masing individu terhadap suatu produk
yang di nilai baik.
Contoh kasus dari kelompok 2 : Perilaku konsumen dalam
belanja online
Menurut saya belanja online memberikan kemudahan pada
konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa dan juga bisa menghemat waktu.
Disamping itu belanja online juga memberikan beberapa dampak negative, seperti
banyaknya kasus penipuan dalam proses transaksi karena transaksi tidak
dilakukan secara nyata sehingga mudah terjadi kasus penipuan. Akan tetapi semua
kembali pada diri kita sendiri sebagai konsumen, harus pintar dan berhati-hati
dalam melakukan belanja online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar