Fenomena yang satu ini seakan menjadi tradisi yang tak
lekang terhapus oleh waktu, dari dahulu hingga saat ini tawuran masih sering
terus terjadi. Baik itu tawuran antar suku, tawuran antar kampung, tawuran
pelajar, tawuran mahasiswa sampai tawuran antar supporter. Sebenarnya apa yang
diuntungkan dengan terjadinya tawuran??? Engga ada sama sekali. Sebaliknya,
tawuran akan merugikan banyak pihak, selain merugikan diri para pelaku tawuran
tersebut, tawuran juga dapat merugikan banyak orang serta dapat merusak
fasilitas umum. Penyebab terjadinya
tawuran beraneka ragam, mulai dari hal-hal sepele, seperti saling
ejek-mengejek, biasanya hal ini sering terjadi di kalangan anak remaja, yang
notabene masih memiliki ego dan tingkat emosi yang tinggi sampai hal hal yang serius hingga mengakibatkan
bentrok. Untuk kalangan anak remaja umumnya mereka tak ingin dirinya atau
kelompoknya dianggap remeh oleh kelompok lain, mereka ingin membuktikan kalau
merekalah yang paling kuat dan hebat, tanpa memikirkan efek dari tawuran itu
sendiri. Ada juga tawuran sarung atau sering disebut dengan istilah perang
sarung. Tawuran jenis ini umumnya hanya terjadi ketika malam hari di bulan
ramadhan, pelakunya pun kebanyakan anak remaja. Bersenjatakan kain sarung, para
remaja biasanya saling serang satu sama lain, akan tetapi terkadang tidak hanya
kain sarung yang digunakan sebagai senjata, bahkan ada yang menggunakan batu
hingga menggunakan senjata tajam. Sungguh disayangkan, padahal bulan ramadhan
adalah bulan yang suci dan penuh berkah, tetapi harus ternodai dengan tawuran.
Untuk menyikapi tentang fenomena tawuran, mungkin kita harus kembali lagi ke
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Berbeda-beda tetapi tetap satu, karena bangsa
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama, sudah saatnya kita
semua bersatu untuk memajukan bangsa ini, jangan ada lagi tawuran yang terjadi.
Karena kita juga merupakan satu nusa dan satu bangsa, marilah kita bersatu, hidup rukun
berdampingan satu sama lain, tingkatkan rasa toleransi, karena sesungguhnya
damai itu indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar