Makanan yang satu ini merupakan salah satu makanan unik yang
pernah ada. Terbuat dari adonan tepung sehingga menjadi roti yang berbentuk
menyerupai hewan buaya dan berukuran cukup besar berbeda dari ukuran roti pada
umumnya. Di kalangan masyarakat betawi, roti buaya mungkin sudah tidak asing
lagi, karena setiap acara pernikahan yang menggunakan adat betawi pasti kita
sering menjumpai hadirnya roti buaya untuk seserahan pernikahan. Roti buaya
seakan menjadi hal yang wajib, dan memiliki makna tersendiri di kalangan masyarakat betawi. Asal muasal
digunakannya roti buaya sebagai simbolis dalam acara pernikahan adat betawi
karena buaya merupakan hewan yang setia dan hanya kawin sekali seumur hidupnya.
Masyarakat betawi pun terinspirasi akan perilaku buaya yang setia secara turun
menurun. Selain itu buaya merupakan hewan yang kuat, hal ini pun menjadi
harapan agar kelak menjadi rumah tangga yang tangguh dan bertahan lama dalam
menjalani kehidupan. Roti juga mempunyai makna tersendiri, karena roti
merupakan makanan golongan kelas atas dan simbol kemapanan ekonomi, mereka berharap
kelak bisa menjadi keluarga dengan kehidupan yang mapan dan dengan masa depan
yang baik. Saya sendiri sampai saat ini masih bingung, mengapa ada sebutan “Buaya
Darat” untuk lelaki yang suka berganti pasangan atau berselingkuh, padahal
kenyataannya buaya merupakan hewan yang setia. Untuk menemukan roti buaya
sendiri terbilang cukup mudah, banyak toko-toko kue yang menjual roti buaya mulai dari
ukuran kecil hingga besar. Di lingkungan tempat saya tinggal mayoritas penduduknya
asli betawi dan masih menjunjung tinggi adat istiadat betawi ketika pernikahan,
maka dari itu saya cukup sering mencicipi dan melihat roti buaya berukuran
besar. Mari bersama kita lestarikan keberadaan roti buaya yang merupakan sebuah makanan yang identik dengan warga betawi ini, jangan sampai hilang dan punah termakan
oleh zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar