Animated Sonic

Senin, 29 April 2013

NYATA BANGGA AKAN PERSIJA




Banyak orang yang menilai sebelah mata tentang sepak bola Indonesia, mungkin dikarenakan sepak bola Indonesia identik dengan kerusuhan antar supporter, permasalahan para petinggi pengurus organisasi sepak bola Indonesia yang tak kunjung menemui titik terang dan sudah ada campur tangan politik sehingga membuat persepak bolaan Indonesia minim prestasi di ajang internasional . Menurut saya, kerusuhan dalam sepak bola terutama antar supporter tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Banyak klub-klub sepak bola di benua amerika dan eropa yang juga sering terjadi kerusuhan antar supporter, namun mungkin luput dari pemberitaan media di Indonesia, tapi entahlah saya tidak mau membahas tentang kerusuhan antar supporter semua kembali kepada pribadi para supporter tersebut untuk dewasa dalam menyikapinya.
Ditengah carut marutnya sepak bola Indonesia yang tak juga selesai, saya tetap menaruh bangga akan persepak bolaan Indonesia, terutama pada PERSIJA. Dari banyak orang yang saya jumpai, terutama teman-teman saya, mereka dengan bangga menyatakan kecintaan mereka terhadap klub-klub sepak bola luar negeri, terkadang saling mengejek satu sama lain. Saya pun menyukai salah satu klub sepak bola di eropa, dan hanya sekedar menyukai. Tapi saya mencoba untuk bersikap realistis, karena Indonesia juga memiliki klub-klub sepak bola yang tidak kalah bagus dari klub-klub sepak bola luar negeri. Maka dari itu saya bangga di Indonesia ada klub sepak bola seperti PERSIJA. Mengapa Persija? Karena saya tinggal di Jakarta dan Persija adalah klub sepak bola dari kota Jakarta. PERSIJA bisa mengajarkan saya akan arti dari kebersamaan, loyalitas dan saling menghargai dan masih banyak hal lain yang menurut saya sangat bernilai dan tak terlupakan dalan hidup. Semua itu bisa didapatkan ketika berada didalam stadion mendukung saat PERSIJA bertanding, mungkin hal itu semua tidak akan didapatkan oleh para pecinta sepak bola luar negeri yang hanya bisa menyaksikan klub kesayangannya bertanding dari layar kaca. Pertama kali saya datang ke stadion untuk mendukung persija pada saat kelas 4 sekolah dasar, saat itu stadion Lebak Bulus menjadi home base persija. Alhamdulillah, sampai saat ini saya kuliah semester 4 masih tetap mendukung persija, walaupun saat ini menurut saya materi pemain yang dimiliki persija kurang mumpuni untuk bersaing dalam kompetisi. Dari sini saya bisa belajar arti loyalitas, dimana keadaan klub sedang tidak stabil tapi tetap mendukung PERSIJA adalah suatu kewajiban bagi saya. Disini saya menganggap diri saya hanya seorang fans biasa, karena masih banyak the jak mania yang memiliki pengalaman lebih dari pada saya dalam mendukung PERSIJA. Secara pribadi saya mencoba mendukung klub sepak bola dalam negeri, karena menurut saya kemajuan persepak bolaan Indonesia bisa tumbuh berkembang apabila kita sendiri mendukung persepak bolaan dalam negeri tersebut. Di tengah padatnya dan sibuknya aktivitas ibu kota Jakarta, masih tersisa satu ikon dari kota Jakarta yang tak boleh untuk dilupakan yaitu PERSIJA JAKARTA. Dan saya bangga pada PERSIJA dan sangat bangga menjadi The Jak Mania. Forza PERSIJA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat membaca dan semoga bermanfaat ---------- Selamat membaca dan semoga bermanfaat ---------- Selamat membaca dan semoga bermanfaat ----------Selamat membaca dan semoga bermanfaat